CERITA SEDIH OPERATOR PENDATAAN DARI ATAS GUNUNG KABUPATEN INTAN


Ini cerita operator pendataan dari Kab. Intan. Semoga bisa diberikan perhatian oleh Mendikbud dan Menkominfo. Minta tolong di share biar sampai ke tujuan.

Dzackiey Agam Aceh
Cb pak buka SDN INPRES MBIANDOGA. Via : 
Google map, youtube dan referensi kemendikbud. 
Ada juga tulisan saya : "menjaring asa di ujung timur" Susah saya ceritakan, krn jaringan. 
Atau bisa juga berbagi cerita dengan : bapak manik mustiko hendro (kemendikbud) yg sdh tiba di lokasi terdekat. 
Via hp saya : 081370150929

Basuki Rakhmad
Ok, jaringan ya fokus masalahnya?

Dzackiey Agam Aceh
Begini, berbicara dapodik, disana itu baru kenal dapodik pada 2016, awal 2016 saya bertugas disana, melihat kondisi, sehingga berharap data yang dikirim valid dan tepat waktu, ternyata susah. Kedala yang hadapi, kab. Tsb belum ada jaringan internet bahkan, listrik dan signal hp saja belum ada. Untuk sycn /dapat info harus ditempuh ke kabupaten nabire, dg biaya 1x penerbangan per-org dari ibu kota kab. Intan jaya. 3juta, dg penerbangan 30 menit. Itupun jaringan yg didapatkan tidak lancar. Kadang kami harus menginap di warnet sampe beberapa hari. Sycn gagal terus. Apabila dari distrik tugas saya d mbiandoga, 1x penerbangan itu dg pesawat susi air Rp. 35 juta. Penerbangan 25 menit, ada pesawat lain yg reguler, spt pesawat pelayanan gereja. Namun antrian sampai 3 bln bahkan lebih. Oleh karena kondisi tersebut, pendataan tidak maksimal sbagaimana daerah lain. Selama ini juga kami dapatkan dana bos habis hanya untuk transportasi pesawat. Bayangkan beli baranh di nabire, 5juta. Tp biaya angkut mencapai 35juta. Begitu juga dg ops sekolah untuk sycn dapodik harus menggorek anggaran mencapai puluhan juta. 
Untuk itu, kami secara bersama2 dari forum admin sekolah kab. Intan jaya, sdh melaporkan kondisi tsb, dengan harapan mendapat pertimbangan, tp sepertinya surat kami tidak direspon. 
Harapan terakhir, berharap tahun ini tim dapodik pusat bisa menjajakan kakinya di kab. Intan jaya. 
Supaya sycn apa yg dilaporkan dengan kondisi. Kami senang bisa bekerja maksimal dan bisa memberikan yg terbaik untuk data pendidikan. Namun kami bingung harus melalui jalur mana. Dari sekolah ke kabupaten kami jalan kaki 4 hari. 
Kami tidak mengeluh dg kondisi ini, hanya saja harapan kami. Bagaimana kami bisa bekerja maksimal dan tepat waktu. 
Contoh lain : ukg/ppg banyak guru yang ketinggalan info, karena akses sangat sulit, gak bs di telp apalagi dikirim surat. Guru2 naik ketempat tugas paling lembat biasanya bln maret, karena baru dapt penerbangan, dan mereka turun pada bln juni saat sekolah libur. Ada juga 6 bln baru turun gunung, begitu turun smw info ketinggalan. 
Banyak org bangga dg 3T, bs dpt banyak tunjangan, boro2 tunjangan paak...... Sejak lahirnya tunjangan wilayah khusus ternyata guru dwilayah tersebut malah tidak tau ada nikmat spt itu. Jumlah guru sertifikasi 1 kabupaten hanya 4 org, itupun gak pernah cair, karena selalu ketinggalan informasi pemberkasan. 
Oleh karena itu, kita berharap agar data bisa masuk maksimal, dan lancar. Tapi caranya bagaimana??? 
Kami senang, jika bisa memberikan yg terbaik, tapi kami bingung caranya bagaimana. Yng telah diupayakan selama ini diperhitung baru rampung dan mentok pada 48% ... 
Kendalanya : biaya, transportasi dan jaringan internet. 

Jadi setiap aturan yg dibuat dari pusat atau tugas yang diberikan, kami tidak bisa menjalankan secara maksimal, dan bahkan banyak yg ketinggalan info. 
Contoh spt skrg sudah realis pacht 2.0, kami ada sekolah yg malah belum install dapodik, karena msih belum turun gunung, mau kasih info lewat mana? Dan mereka gak mungkin turun, sebab di sekolah khusus sd, paling bnyak guru hanya 4 org bahkan ada 1 org menguasai 6 rombel. Tentunya jika turun gunung anak2 akan terbengkalai selama 3 _ 4 bln, krn untuk naik lg harus antrian pesawat. Tidak ada jalan darat sama sekali. Bisa jalan kaki kalau sanggup bs mencapai 2 minggu lebih, dg catatan tidak sanggup bawa barang, air mineral botol saja kami lebih milih minum air di kubangan. 
Naaah... Ketika saya melihat tugas dan tanggung jawab diatas, kami senang jika bisa semua tugas itu bisa kami laksanakan dg sempurn. Tapi caranya bagaimana? 

Ada yg tanya, ini saya kok bs online, saya skrg ada di kab. Nabire, sedang antrian pesawat sejak januari sd sekarang belum jelas. Jgn tanya bangaimana nasib anak2......... Apakah mereka belajar atau tidak? Kami tidak tau. 
Karen Belum bisa ketempat. 
Uang sudah disetor carter pesawat 35 juta, untuk 4 org guru dan barang. Tapi kapan penerbangan, hanya tuhan yg tau. ........... Jika sudah naik, jgn harap kami akan turun untuk bereskan data atau absen hadir gtk online, karena kami baru turun nanti juni. 

Nah.... Jika demikian, akankah tugas admin sekolah bisa maksimal??? 
Bagaimana solusinya? 
Intinya jgn memakan biaya banyak dan jgn menghabiskan waktu terlalu lama...
Thq..
Advertisement

0 Comments


EmoticonEmoticon