APLIKASI BARU HARUSKAH ADA SOSIALISASI?

SOSIALISASI ya sosialisasi. Seberapa pentingkah perannya?
Sekilas arti kata Sosialisasi menurut www.kamusbesar.com, pada point 3 :
upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga men-jadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat; pemasyarakatan; (nomina)

Mungkin kalimat ini lebih tepat untuk disesuaikan dengan kondisi saat ini. Dimana peran sosialisasi sangat dibutuhkan untuk mengetahui suatu hal yang baru muncul di masyarakat. Dengan harapan bahwa setelah mendapatkan sosialisasi maka akan didapatkan informasi yang sejelas-jelasnya, sehingga dalam penerapan suatu produk yang baru akan bisa diaplikasikan dengan benar dan tidak menimbulkan kebingungan dan salah tafsir atas suatu program yang baru tersebut.

Pada kesempatan ini saya akan menulis beberapa pengalaman terkait minimnya sosialisasi atas suatu produk baru di dalam pendataan pendidikan seperti yang tengah saya geluti saat ini. Walaupun sebagai tugas tambahan, namun saya punya keinginan bisa melaksanakan tugas ini dengan maksimal dan penuh tanggung jawab, tentunya dengan berusaha memahami petunjuk teknis yang telah disiapkan ataupun juga yang tanpa petunjuk teknis yang lengkap.

Mengapa saya berusaha memahami petunjuk teknis dalam melakukan aktivitas pendataan pendidikan? Alasannya sederhana, yaitu karena dalam kesempatan beberapa tahun ke belakang ini, banyak aplikasi yang dimunculkan oleh pihak terkait, sehingga saya berkesan, apabila tidak mempelajari petunjuk teknis dengan cermat, maka dalam proses perjalanan pendataan pendidikan yang saya lakukan, akan menemui banyak kendala. Karena prinsip itulah, akhirnya yang membawa saya untuk selalu mencari pengetahuan sebisa-bisanya terkait tugas-tugas pendataan pendidikan tersebut. 

Hal itu yaitu mempelajari petaunjuk teknis, saya jadikan acuan dasar dalam melakukan aktivitas pendataan pendidikan dengan tujuan agar data atau informasi yang saya berikan dalam pengisian kelengkapan data bisa di dapat data yang tepat dan akurat. Walau saya sadar, bahwa tidak akan bisa mencapai hasil yang seratur persen sempurna, karena hal itu sangat sulit, dikarenakan data selalu berkembang dan perubahannya pun sedemikian cepat terjadi dan juga tidak lepas dari kerja sama tim untuk mewujudkan data yang tepat dan akurat perlu terus dilakukan antara pemilik data dan saya sebagai petugas pendataan pendidikan.

OK kita kembali ke masalah sosialisasi.
Pertanyaannya, sudahkah saudara mendapatkan sosialisasi secara tepat terhadap suatu program pendataan yang sekarang semakin berkembang jumlahnya?
Kemungkinan di antara saudara akan banyak yang menjawab "belum"atau bisa juga saudara menjawab "sudah"
Terkait jawaban saudara yang menjawab dengan kata "belum", mungkin dikarenakan memang saudara tidak pernah mendapatkan kesempatan tugas untuk mengikuti workshop atau bimbingan teknis untuk memberikan pemahaman yang mendetil terhadap suatu produk yang baru muncul. 
Kemudian saudara belajar otodidak dan menyerap ilmu secara mandiri untuk menambal lubang atas tidak didapatkannya kesempatan untuk ditunjuk dan mengikuti kegiatan bimbingan teknis terhadap suatu produk baru tersebut. Bisa jadi karena keaktifan saudara dalam mempelajari suatu produk baru tersebut secara otodidak dan mandiri, saudara justeru menemukan suatu hal yang mungkin tidak tercantum dalam petunjuk teknis yang sudah disiapkan. Kemudian saudara mencoba menelusuri dan mencari penyebabnya untuk bisa menemukan permecahan masalah. Bisa jadi ini justeru menjadi pemecahan masalah yang mustajab yang sangat bermanfaat bagi orang lain di kemudian hari.

Lalu bagaimana dengan pilihan jawaban "sudah" yang saudara pilih? Untuk jawaban ini, kemungkinan memang saudara mempunyai kesempatan untuk ditunjuk dan atau bisa mengikuti kegiatan bimbingan teknis terhadap suatu program yang baru diluncurkan. Sehingga dengan demikian saudara memiliki pengalaman lebih dibandingkan dengan yang lain dalam memecahkan suatu masalah yang mungkin timbul dalam penerapan suatu produk yang baru tersebut. Apakah kemudian saudara tidak akan menemukan permasalahan pada kesempatan berikutnya? Belum tentu. Karena masalah akan datang kapan saja dan mungkin saat saudara mengikuti bimbingan teknis itu tidak sempat atau belum disampaikan dikarenakan saat pelaksanaan bimtek memang tidak dibahas permasalahan kunci yang tidak bisa diselesaikan dengan cara sederhana, tapi harus dengan metode khusus yang bisa saja tidak saudara kuasai. Dan akhirnya kembali lagi, bahwa saudara harus melakukan berbagai macam manuver untuk bisa menemukan jalan keluar atas suatu masalah yang saudara temukan di kesempatan-kesempatan yang tidak terduga.

Jadi pada pandangan saya secara sederhana, bahwa sosialisasi sangat diperlukan atas suatu produk yang baru agar masyarakat atau pengguna dapat memahami dan bisa menerapkan dengan benar dan agar tidak terjadi kesalahan yang bisa berakibat fatal.

Untuk sosialisasi itu sendiri, dikarenakan kita saat ini sudah ada di jaman yang sudah serba lengkap, saya rasa tidak harus didapatkan melalui forum resmi dengan ceremony yang megah dan mewah. Namun bisa saja sosialisasi ini dilakukan dengan cara-cara modern dan tidak menghabiskan biaya telalu besar namun bisa diterima oleh masyarakat secara luas dengan cepat. Misalnya melalui website, email, audio dan juga video. Atau dengan cara konvensional dengan ratusan cetakan kertas. Semua bisa saja diterapkan namun dengan disesuaikan siapa yang akan menerima sosialisasi dari perangkat tersebut. Kita sudah cerdas dan bisa mengambil pilihan mana yang sesuai dengan tingkat pemahaman kita.

Lalu bagaimana dengan saya sendiri untuk mensiasati minimnya sosialisasi yang juga mempengaruhi tingkat pemahaman saya terhadap suatu produk baru di bidang pendataan pendidikan?
Saya juga merasakan tidak pernah mengikuti kegiatan khusus bimbingan teknis terhadap produk baru di bidang pendataan pendidikan khususnya yang sekala provinsi dan nasional. Sehingga saya merasakan betapa saya harus bekerja keras untuk mengurai masalah-masalah yang timbul dan tidak saya ketahui jalan penyelesaiannya.
Saya ikuti banyak thread yang ada di media sosial dan juga website resmi untuk mencari pemecahan atas suatu masalah yang mungkin bisa timbul kapan saja. Namun saya berusaha mengikuti petunjuk teknis dan mengikuti peraturan yang telah ada baik peraturan menteri ataupun aturan dan ketetapan lain yang mendukung di dalam prosesnya. 

Permasalahan tersebut misalnya, suatu aplikasi semisal Dapodik, tiba-tiba tidak bisa dibuka dan tidak bisa login. Itu saya alami beberapa kali dan membuat stress ketika saya memberikan target tersendiri untuk bisa segera tuntas. Tidak ada master yang bisa saya tanya dan langsung datang ke rumah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini yang terkadang membuat saya harus berjam-jam mencari solusi dari ratusan advice yang diberikan oleh rekan-rekan yang baik hati di media sosial yang telah membagikan pengalamannya di bidang yang sama dan masalah yang sama. Untuk itu dengan rendah hati saya menghaturkan terima kasih. Saya menyadari tidak bisa bertanya langsung pada admin yang ada di pusat atau pengembang suatu aplikasi tersebut. Karena menurut pengalaman saya, hal itu juga susah dilakukan dan bila bisapun belum tentu bisa selesai seperti yang kita harapkan. 
Namun saya terkadang lebih memilih konsultasi dengan orang yang sudah saya kenal untuk bertanya dan minta tolong untuk diberikan advice pemecahan masalah. Yang sering saya lakukan adalah berkonsultasi dengan saudara yang sangat saya hormati dan banggakan yaitu Sdr. Yusep Patahuddin. Karena saudara saya ini punya pengalaman dan dengan ikhlas membantu saya secara langsung saat itu juga apabila tidak ada kesibukan. Walaupun beliau jauh dari rumah saya, namun beliau dengan senang hati membantu saya melalui jaringan online dengan menggunakan aplikasi AnyDesk yaitu aplikasi sejenis Tim Viewer yang sudah mashur itu. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada saudara saya dari Boyongbong Garut ini.

Nah demikian dulu yang bisa saya sampaikan. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Advertisement

0 Comments


EmoticonEmoticon